SEGAR DAN MENYEHATKAN
Milagros berguna untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit seperti kanker, batu ginjal, tumor, thypus, demam berdarah, diare, usus buntu, diabetes, dll
Dengan berobat menggunakan Milagros kita bisa menghemat hingga puluhan juta karena tidak perlu ke rumah sakit sudah bisa sembuh.
Milagros adalah air minum alkali dengan Ph 9,8 yang diambil dari mata air sumber di Gunung Salak, Sukabumi.
Alamat rumah :
Jl. Danau Melintang F6A5 Sawojajar, Malang 65139
Segera Pesan sekarang untuk menyembuhkan penyakit anda!
Pemesanan hubungi :
+62.812.301.602.53 Tsel) Call only
WhatsApp : +62.888.383.8821
SEHAT|MURAH|ALAMI|AMAN|PRAKTIS
Kunjungi blog kami di:
http://obatpenghancurbatuginjalmilagros.blogspot.co.id
Masalah batu ginjal termasuk jenis penyakit yang cukup lazim
menyerang orang dewasa. Kisaran pengidapnya berada pada rentang usia 30 – 60
tahun. Setidaknya 10 % wanita dewasa dan 15% pria dewasa pernah mengalami
keluhan ini dalam hidupnya. Sedang di Indonesia sendiri angkanya berada pada
kisaran 0,6% dari seluruh masyarakat dewasa pada data tahun 2013.
Pada dasarnya batu ginjal adalah pembentukan massa keras
yang menyerupai batu pada area ginjal. Massa keras ini berasal dari pengendapan
dan pemadatan material. Material ini merupakan himpunan residu darah yang
tersaring oleh ginjal namun tidak sukses keluar dari ginjal melalui mekanisme
urin.
Batu ginjal sendiri bisa terbentuk dari sejumlah materi,
mulai dari endapan dan pengerasan purin, pengerasan kalsium dan oksalat, batu
sruvit, dan batu sistin. Pada umumnya, batu-batu ini merupakan proses panjang
akibat dari pola makan dan gaya hidup kita yang tidak tepat. (Sumber:
Alodokter.com)
Batu ginjal bisa menjadi menyakitkan bila ukuran batu sudah
besar hingga menyebabkan kontak dengan dinding ginjal dan dinding ureter yakni
saluran kencing. Pergeseran ini bisa menimbulkan iritasi hingga perdarahan pada
ginjal atau ureter.
Sebenarnya, Anda bisa mencegah terbentuknya batu ginjal
dengan menjalankan beberapa langkah sederhana. Tentu saja pencegahan jauh lebih
baik dari pada pengobatan. Apalagi untuk Anda yang pernah mengalami masalah
batu ginjal sebelumnya, karena menurut The Journal of Urologi tahun 1999
bertajuk “A prospective study of recurrence rate and risk factors for
recurrence after a first renal stone”, Anda bisa menjadi lebih rentan untuk
mengalami batu ginjal kembali setidaknya 50%.
Mereka yang pernah mengalami batu ginjal bisa mengalami
kembali kondisi yang sama dalam rentang waktu minimal 5 tahun bila tidak
secepatnya melakukan pencegahan. Dan adapun cara-cara untuk mencegah batu
ginjal antara lain.
1. Pastikan minum yang cukup
Masalah minum dan kadar hidrasi tubuh adalah sebuah
keharusan bagi setiap orang. Dan sudah bukan rahasia bahwa memang ketika
seseorang terbiasa kurang minum dalam jangka panjang akan meningkatkan risiko
masalah ginjal di kemudian hari. Dan demikian pula bila Anda berhadapan dengan
masalah batu ginjal. Anda perlu memastikan asupan minum Anda cukup setiap
harinya.
Dengan minum yang cukup, setidaknya 2 liter sehari, maka
Anda akan menghasilkan urin yang cukup dengan deras yang memadai untuk bisa
membawa endapan-endapan residu yang ada dalam ginjal. Anda bisa mengonsumsi air
putih atau menyelingnya dengan kopi, teh, juice buah atau minuman ion tanpa
rasa bila memang diinginkan. Selama dalam batas wajar minuman-minuman ini tidak
meningkatkan risiko batu ginjal.
Namun minuman bersoda dan jenis minuman lain dengan
kandungan pemanis buatan akan meningkatkan risiko batu ginjal berdasarkan
ulasan pada jurnal Clinical Journal of America Society of Nephrology tahun 2013
dengan judul “Soda and other beverages and the risk of kidney stones.” Diduga
ini karena kandungan asam fosfor di dalamnya yang cukup mudah menjadi konten
dari batu ginjal.
2. Kurangi asupan makanan sumber oksalat
Menurut sumber Authoritynutrition.com, 80% kasus batu ginjal
berbentuk batu oksalat kalsium. Batu ginjal ni terbentuk dari proses pemadatan
dari endapan oksalat yang menyatu dengan kalsium.Semakin tinggi kadar oksalat
pada urin semakin besar peluang seseorang mengalami masalah batu ginjal.
Anda bukan diminta menghindari makanan mengandung oksalat
karena faktanya makanan-makanan tersebut juga memiliki nilai nutrisi yang
sangat tinggi. Hanya pada Anda yang memiliki kerentanan tinggi, Anda perlu
membatasi asupan Anda.
Makanan yang menjadi sumber senyawa oksalat sebenarnya cukup
banyak di pasaran. Anda bisa memilih seperti antara lain bayam, kangkung, sawi
pakcoy, selada air, brokoli, asparagus, beragam jenis buah dan cokelat .
3. Jangan berlebihan mengonsumsi suplemen vitamin C
Suplemen vitamin C pada umumnya merupakan bentuk murni
vitamin C sebagai asam askorbat. Masalahnya ternyata asam askorbat dalam kadar
berlebihan ternyata bisa meningkatkan ekskresi dari oksalat pada urin.
Bahkan dalam temuan lain pada Journal of Nutrition tahun
2005 bertajuk “Ascorbate increases human oxaluria and kidney stone risk”
diungkap bahwa vitamin C dalam bentuk suplemen pada umumnya tidak bisa diserap
habis oleh tubuh. Sisanya ini rentan berubah menjadi oksalat. Ini menyebabkan
mereka dengan kebiasaan mengonsumsi suplemen vitamin C rutin akan mengalami
peningkatan masalah batu ginjal hingga 2 kali lipat.
4. Tingkatkan asupan asam sitrat
Sementara Anda diminta bijak dalam mengonsumsi asam askorbat
atau vitamin C, Anda justru disarankan untuk meningkatkan asupan asam sitrat
bila ingin mencegah batu ginjal. Asam sitrat adalah sejenis asam organik yang
lazim Anda temukan pada sejumlah jenis buah dan sayuran. Biasanya menjadi satu
bersama dengan asam askorbat organik. Itu sebabnya justru Anda disarankan
mengonsumsi sayur dan buah asli ketimbang suplemen.
Asam sitrat justru bekerja melawan batu ginjal. Yakni dengan
cara melawan pembentukan batu ginjal dan juga mencegah batu ginjal yang sudah
terbentuk bertambah ukuran. Ini berdasarkankan Korean Journal of Urologi tahun
2014 bertajuk “Medical and dietary therapy for kidney stone prevention.”
5. Kurangi garam
Rupanya ada pengaruh cukup kuat asupan garam dengan
pembentukan batu ginjal. Mereka yang biasa mengonsumsi makanan dengan kadar
garam tinggi cenderung lebih rentan mengalami batu ginjal.
Ini karena sodium, salah satu komponen garam ternyata
mempengaruhi peningkatan ekskresi kalsium pada urin yang menjadi salah satu
penyebab terjadinya batu ginjal. Ini berdasarkan The American Journal of
Clinical Nutrition tahun 2010 dengan tajuk “Effects of a low-salt diet on
idiopathic hypercalciuria in calcium-oxalate stone formers: a 3-mo randomized
controlled trial.”
Anda hanya diperbolehkan untuk mengonsumsi garam dalam kadar
2300 mg perhari, dan lebih dari kadar ini sebenarnya memang cukup berbahaya,
bahkan dapat memicu sejumlah penyakit termasuk hipertensi dan batu ginjal.
6. Konsumsi cukup kalsium
Sementara sebelumnya kami katakan kalsium adalah salah satu
komponen paling dominan dari kebanyakan batu ginjal yang ditemukan, rupanya
justru Anda tidak disarankan untuk mengurangi asupan kalsium dalam pola makan
Anda.
Justru mengonsumsi kalsium dengan cukup sesuai kebutuhan
tubuh terbukti mampu mengurangi risiko seseorang mengalami masalah batu ginjal.
Hal ini dijelaskan dalam Journal of Urologi tahun 2013 dengan tajuk “Dietary
calcium from dairy and nondairy sources, and risk of symptomatic kidney stones.”
Berkat kandungan kalsium yang cukup, maka oksalat akan
diikat dalam tubuh dan tulang, kemudian tidak akan masuk ke dalam ginjal dan
larut di urin. Sehingga urin akan lebih bersih dari oksalat yang menjadi
penyebab utama terjadinya batu ginjal. Bahkan mereka yang sudah pernah
mengalami batu ginjal akan mengalami penurunan risiko 50% bila tetap
mengonsumsi kalsium antara 400 – 1200 mg perhari.
7. Tambah asupan magnesium
Magnesium juga berperan penting dalam mencegah batu ginjal.
Magnesiumsangat diperlukan dalam pembentukan tulang otot dan pembentukan
energi. Dan ketika bekerja pada tulang, maka kinerjanya berpadu dengan kalsium
dan oksalat sehingga dengan menambah magnesium semakin banyak oksalat yang
tidak lepas dan terlarut dalam urin.
Sejumlah pakar masih mencoba menelisik lebih lanjut bagaiman
magnesium bekerja mencegah batu ginjal. Namun faktanya mereka yang rutin
mengonsumsi makanan sumber magnesium seperti jamur, alpukat dan kacang-kacangan
akan mengalami penurunan risiko penyakit batu ginjal.
8. Kurangi asupan protein hewani
Purin adalah salah satu material mudah berkembang menjad
kristal batu ginjal.Dan karenanya makanan yang mengandung purin, sebaiknya
memang Anda hindari. Salah satu yang cukup lazim adalah sumber protein hewani
terutama jenis daging merah yang memang dikenal mengandung kadar purin tinggi.
Purin akan berubah menjadi asam urat yang dengan sangat
mengendap, memadat menjadi kristal batu ginjal. Selain daging merah, Anda
disarankan untuk tidak mengonsumsi minuman beralkohol yang juga kaya akan
purin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar